Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, teknologi AI memang memiliki potensi untuk menggantikan beberapa pekerjaan manusia. Namun, Johnny menekankan bahwa tidak semua pekerjaan dapat digantikan oleh teknologi AI.
“Beberapa pekerjaan yang membutuhkan keterampilan interpersonal, kreativitas, dan empati masih membutuhkan peran manusia. Selain itu, teknologi AI dapat digunakan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan tugas yang kompleks dan memerlukan analisis data yang canggih,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima oleh media.
Johnny juga menyatakan bahwa Kementerian Kominfo telah mengambil beberapa inisiatif untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi AI di Indonesia tidak merugikan masyarakat dan pekerja lokal. Salah satu inisiatif yang diambil adalah dengan membuka program pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menggunakan teknologi AI.
Selain itu, Kementerian Kominfo juga telah meluncurkan berbagai program untuk mendorong pengembangan teknologi AI lokal dan membantu industri Indonesia memanfaatkan potensi teknologi AI secara optimal.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, mengatakan bahwa perkembangan teknologi AI harus dipandang sebagai peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan efisiensi dalam bisnis.
“Kita harus melihat teknologi AI sebagai peluang, bukan ancaman. Kita harus memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan efisiensi dalam bisnis,” ujarnya.
Dengan demikian, sementara teknologi AI memiliki potensi untuk menggantikan beberapa pekerjaan manusia, penting bagi kita untuk terus memperhatikan dampak sosial dan ekonomi dari perkembangan teknologi ini. Perlu dilakukan kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk memastikan bahwa perkembangan teknologi AI dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.